Tampilkan postingan dengan label Hikmah Kehidupan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hikmah Kehidupan. Tampilkan semua postingan

Menagkap Peluang atau Kesempatan

Posted by Baraya alumni SMEA/SMKN 1 on 23.33
Salah satu alasan dan jawaban dari pertanyaan kenapa saya gagal saya menemukan jawaban “ Saya tak punya peluang dan tak ada yang memberi saya kesempatan “ Benak saya kini bertanya ! Sebenarnya apakah benar peluang atau kesempatan itu hanya menghampiri orang orang yang sukses saja dan apakah benar orang gagal macam saya tak pernah dan tak akan diberi peluang atau kesempatan tuk berbuat lebih banyak lagi. Atau malah memang salah diri ini, yang tak bisa menagkap peluang atau kesempatan disaat waktu peluang dan kesempatan datang mengetuk pintu jalan masuk, saya sendiri tak berani untuk membukakan pintu itu untuk mempersilahkan peluang dan kesempatan masuk pada kehidupanku ini, malah membiarkan peluang dan kesempatan yang sebenarnya datang dibiarkan berlalu dari hadapan dan baru saya menyesal setelah peluang menghilang.
Lantas kalau memang semua orang sama-sama diberi peluang dan kesempatan dimana peluang saya, sempat saya bertanya-tanya dan kata mbah saya “salah satu tempat favorit peluang bersemayam adalah didalam diri sendiri dan untuk menemukannya intuisi (feeling) meruakan alat untuk menggali dan menemukan peluang kita yang tersembunyi “ Memang tak mudah tuk menggali peuluang dalam diri sendiri, tetapi kadang ketika bergerak dengan tanpa sadar kadang kita menemukan sebuah momen …… ah….. oh iya ya atau momen waduh, dan ketika itu kita jadi tersadar wow itu tadi peluang dan kesempatan saya. Dan yes….. sekarang saya dapat kesempatan baru lagi.

Akal Pikiran

Posted by Baraya alumni SMEA/SMKN 1 on 21.42
Dalam keseharian kita tak jarang pikiran kita / tubuh kita mengalami berbagai persoalan dan terkadang bisa membuat kita stres, malah akibat dari persoalan / stres yang tak terpecahkan dapat menimbulkan efek negatif yang luar biasa, entah itu depresi kehidupan, putus asa, atau bisa juga orang menjadi gila (hilang akal).

'AKAL jika dilihat dari kata tersebut terbentuk dari 3 hurup yaitu :'ain arti 'ain dalam kata akal tersebut adalah 'ilmu yang berarti pengetahuan (kanyaho)Qop arti 'Qop dalam kata akal tersebut adalah Qoharoh yang berarti Keinginan (kahayang)Lam, arti Lam dalam kata akal tersebut adalah Lutfi yang berarti Rasa (kanya'ah)

Akal dikaji dari berbagai sumber bisa diartikan : “ Akal adalah alat untuk berfikir dan menimbang baik buruk serta merasakan segala perubahan keadaan”
Keberadaan akal bagi manusia sangatlah penting sekali, malah penyebab berbedanya manusia dengan mahluk lainnya yang allah ciptakan justru karena manusia diberikan Akal, sehingga manusia pun diberikan gelar sebagai pemimpin dimuka bumi ini, dan manusiapun adalah mahluk yang paling sempurna dibanding dengan mahluk-mahluk lainnya.
persoalannya kini kenapa sebagian dari manusia " Kok bisa sampai Kehilangan Akal" padahal akal adalah bekal yang paling utama bagi kita. jika melihat dari Kata akal yang telah disebutkan di atas : mungkin karena ketidakseimbangan antara tiga unsur akal tadi menjadi faktor penyebab oarang bisa hilang akal.

Hurup pertama adalah Ilmu, dalam arti Pengetahuan, ilmu bisa didapat dari pendidikan formal ataupun non formal (Pengalaman Hidup) Hurup kedua adalah Qoharoh atau Keinginginan, dan yang ketiga adalah Lutfi rasa kasih/kanyaah, kaitannnya dalam keseharian kita ketiga unsur elemen tadi tak bisa kita pisah-pisahkan,
Sebuah perumpamaan : seseorang mempunai keinginan kuat untuk mempunyai ilmu yang luar biasa , ia pun bersusah payah mendapatkannya pada akhirnya ilmupun ia dapatkan, tetapi unsur rasa ia abaikan, yang terjadi kemudian adalah malah orang tersebut memangfatkan ilmunya hanya untuk memperkaya sendiri, mendzolimi orang lain, atau banyak hal lainnya. Perumpamaan yang lain dalam keseharan kita " terkadang terjadi keinginan begitu menggebu karena didorong oleh rasa/kanyaah terhadap diri, iapun bercita-cita ingin maju, tapi ia tak punya ilmu untuk tujuannya itu, yang terjadi malah ia hanya bisa berdiam diri ( bisanya melamun dan menghayal saja tanpa ada usaha) atau banyak hal dalam keseharian kita orang yang tak pandai meramu akalnya (ilmu+keinginan+rasa) malah mnyandang predikat sebagai orang yang hilang akal.

Akhirnya, mudah-mudahan ilmu yang telah kita dapatkan dengan dibarengi keinginan untuk berbagi bisa bermangfaat bagi orang sekitar. semoga........ ada manfaatnya ........ amin
NB : bagi yang membaca artikel ini, mohon maaf apabila dalam pengertian yang saya sampaikan banyak kesalahan, terutama untuk kata lutfi dan Qoharoh mohon koreksi nya,

Kesempurnaan manusia vs ketidaksempurnaan

Posted by Baraya alumni SMEA/SMKN 1 on 01.00

Kelebihan yang Allah SWT berikan kepada Manusia, sebagai mahluk-Nya adalah diberikannya Akal bagi manusia, sehingga Manusia diberikan predikat sebagai Mahluk yang paling sempurna yang Allah ciptakan dibanding dengan mahluk lainnya yang Allah SWT ciptakan juga, sesuai dengan wujudnya itu pula maka manusia dijadikan oleh Allah SWT sebagai khalifah di muka bumi ini.

Tentunya Allah tidak memberikan sesuatu tanpa maksud dan tujuan, atau kegunaan dari alat yang Allah SWT berikan tersebut (dalam hal ini Akal ).
Akal dikaji dari berbagai sumber bisa diartikan : “ Akal adalah alat untuk berfikir dan menimbang baik buruk serta merasakan segala perubahan keadaan”

Seperti telah disampaikan, akal yang telah diberikan kepada kita sebagai alat untuk berpikir dan menimbang baik/buruk, tentunya dengan kegunaan yang sesempurna itu tanpa ada sesuatu untuk dipikirkan/dipertimbangkan rasanya untuk apa akal diberikan.

Persoalan kehidupanpun silih berganti datang, seolah menghantam kadang bagai badai atau hanya sebatas tiupan angin kecil saja, dan itu lah letak kesempurnaan kita dihadapkan dengan ketidaksempurnaan kita tuk selalu dan dihadakan dengan berbagai persoalan kehidupan atau orang sering menyebutnya dengan masalah/problem.

Terkadang orang beranggapan ketika masalah datang, ia pun berpikir tuk segera menyelesaikan masalah yang tengah dihadapinya, masalahpun terselesaikan pemecahannya. Lantas apakah selesai sampai disitu persoalannya, saya pikir tentunya tidak masalah satu datang, terselesaikan, masalah kedua pun akan datang, intinya selama manusia hidup berbagai persoalan / masalah akan terus datang. Kesempurnaan manusia sebagai mahluk yang mempunyai akal dibarengi dengan ketidaksempurnaan manusia yang tak akan lepas dari berbagai persoalan,

Jadi Kesempurnaan akal yang diberikan Allah kepada Kita selaku ciptaannya akan selalu berhadapan dengan Ketidaksempurnaan kita ( baca : selalu dibuntuti masalah) dan ketika itu dihadapkan pada realita kehidupan kita, bagai sebuah pertandingan kalah menang tentu jadi penilaian, dan ketika manusia dihadapkan dengan persoalan jika sebagai pemenang manusia akan menemukan jalan keluar dari persoalan yang telah dilawannya, atau bisa saja malah terpuruk sebagai pecundang yang kalah tak dapat menyelesaikan persoalannya.

Bagai sebuah ujian kelulusan di sekolahan, semua berharap ketika ujian datang naik kelas jadi impian, persoalan kehidupan mudah-mudahan jadi batu loncatan agar kita dapat naik kelas ketingkat kedewasaan atau ketingkat kesempurnaan derajat kita selaku manusia.
Amin……..


Belajar Menerima Kegagalan

Posted by Baraya alumni SMEA/SMKN 1 on 16.25

Pikir saya apakah ada orang “ ketika ditanya apakah anda mau gagal dalam usaha yang akan anda lakukan ini ? tentu jawabannya tidakkkkkkkk, tentu semua berencana dan memasisimalkan perencanaan yang matang sekali ketika mau bertindak untuk sejauh mungkin menghindari yang namanya kegagalan, tetapi kenyataan kadang berkata lain apa yang kita rencanakan berbuah kegagalan. Apa yang penting, ketika kita mengalami kegagalan adalah bukan membesar-besarkan tentang kegagalan itu, menghitung-hitung kerugian yang diakibatkan kegagalan tersebut atau menyalahkan diri secara berlebih-lebihan, tetapi kegagalan itu harus menjadi obat perangsang kepada kemampuan diri kita yang sebenarya untuk mengevaluasi dan mempelajari apa yang diajarkan oleh kegagalan itu kepada kita.
Proses terjadinya kegagalan memang merupakan hal yang tidak menyenangkan bagi kita dan jauh dari harapan/rencana kita sebelumnya, tetapi perlu kita pahami semua orang pasti mengalami kegagalan.
Banyak kisah orang orang yang telah mencapai kesuksesan yang luar biasa, pada mulanya mereka mengalami banyak kegagalan, sebut saja Thomas Alpa Edison, atau Honda. Mereka sukses besar bukan berarti tak pernah gagal.
Seorang filosof bernama Croesus, mengutarakan “ Kegagalan merupakan bagian dari pengalaman yang paling menguntungkan, karena alasan itu terdapat banyak pekajaran yang diperlukan yang harus dipelajari sebelum seseorang memulai kesuksesan yang mana tak ada guru yang lebih utama selain kegagalan.

Kegagalan selalu merupakan sebuah berkah dalam bentuk yang menyebalkan, dengan mengalaminya berarti mengajarkan kepada kita beberapa pelajaran berguna yang tidak bisa atau tidak akan kita pelajari tanpanya.”
Walaupun begitu pentingnya kegagalan dalam membentuk proses bagi kesuksesan, tak sedikit orang yang keliru mengartikan kegagalan dalam hidup mereka.
Kesalahan mereka menerima Kegagalan sebagai hasil akhir, tetapi semestinya kegagalan tidak boleh kita terima sebagai hasil akhir, bukan finis dalam sebuah pertandingan.
Seorang filsafat megatakan
“ Jangan pernah menghitung berapa banyak kita mengalami kegagalan, tetapi seberapa cepat kita reaksi kita untuk bangun ”
Kegagalan bukanlah akhir, tapi merupakan kesempatan untuk memulai sesuatu yang baru, dengan lebih dari yang telah kita lakukan sebelumnya.

Secara alamiah kegagalan sebenarnya merupakan petunjuk arah untuk jalan kesuksesan yang luar biasa pada akhirnya nanti. Dengan kegagalan kita diberi tanda tentang kesalahan dalam menempuh sebuah perjalanan, sehingga dengan kegagalan kita bisa berganti arah dan kembali pada tujuan utama kita.

Disamping itu pula, salah satu factor penghambat kesuksesan besar, adalah kesuksesan – kesuksesan kecil, tanpa sebuah hambatan orang dapat mencapai keberhasilan dan secepat itu pula dalam dirinya timbul perasaan beruas diri, dan hanya sebatas itu yang akan ia dapatkan. Dan dapat menyebabkan membunuh potensi kemampuan dirinya yang masih terpendam, terkadang terlalu berpuas diri terlalu dini tak akan menghasilkan kesuksesan yang luas biasa.

Inilah kenapa orang harus mengalami kegagalan, dengan kegagalan kita memang seolah mengalami kemunduran, tapi sebuah lompatan yang dihasilkan akan berbeda hasilnya ketika kita melompat dengan megambil ancang-ancang dengan yang tidak mengambil ancang-ancang.
Mundur satu langkah untuk menghasilkan lompatan 7 langkah kedepan, itu lebih baik dari pada langsung melangkah kedepan andai hanya menhasilkan 3 langkah ke depan.
Sekalipun sulit dan terkadang memang menyakitkan ketika mengalami sebuah kegagalan, tetapi itu memang kenyataan,Tetapi belajar dari kegagaln bisa mengantarkan kita pada kesuksesan yang kita impikan.
Semoga’ ( semangat terus )

Baraya

Data Kunjungan