Kesempurnaan manusia vs ketidaksempurnaan

Posted by Baraya alumni SMEA/SMKN 1 on 01.00


Kelebihan yang Allah SWT berikan kepada Manusia, sebagai mahluk-Nya adalah diberikannya Akal bagi manusia, sehingga Manusia diberikan predikat sebagai Mahluk yang paling sempurna yang Allah ciptakan dibanding dengan mahluk lainnya yang Allah SWT ciptakan juga, sesuai dengan wujudnya itu pula maka manusia dijadikan oleh Allah SWT sebagai khalifah di muka bumi ini.

Tentunya Allah tidak memberikan sesuatu tanpa maksud dan tujuan, atau kegunaan dari alat yang Allah SWT berikan tersebut (dalam hal ini Akal ).
Akal dikaji dari berbagai sumber bisa diartikan : “ Akal adalah alat untuk berfikir dan menimbang baik buruk serta merasakan segala perubahan keadaan”

Seperti telah disampaikan, akal yang telah diberikan kepada kita sebagai alat untuk berpikir dan menimbang baik/buruk, tentunya dengan kegunaan yang sesempurna itu tanpa ada sesuatu untuk dipikirkan/dipertimbangkan rasanya untuk apa akal diberikan.

Persoalan kehidupanpun silih berganti datang, seolah menghantam kadang bagai badai atau hanya sebatas tiupan angin kecil saja, dan itu lah letak kesempurnaan kita dihadapkan dengan ketidaksempurnaan kita tuk selalu dan dihadakan dengan berbagai persoalan kehidupan atau orang sering menyebutnya dengan masalah/problem.

Terkadang orang beranggapan ketika masalah datang, ia pun berpikir tuk segera menyelesaikan masalah yang tengah dihadapinya, masalahpun terselesaikan pemecahannya. Lantas apakah selesai sampai disitu persoalannya, saya pikir tentunya tidak masalah satu datang, terselesaikan, masalah kedua pun akan datang, intinya selama manusia hidup berbagai persoalan / masalah akan terus datang. Kesempurnaan manusia sebagai mahluk yang mempunyai akal dibarengi dengan ketidaksempurnaan manusia yang tak akan lepas dari berbagai persoalan,

Jadi Kesempurnaan akal yang diberikan Allah kepada Kita selaku ciptaannya akan selalu berhadapan dengan Ketidaksempurnaan kita ( baca : selalu dibuntuti masalah) dan ketika itu dihadapkan pada realita kehidupan kita, bagai sebuah pertandingan kalah menang tentu jadi penilaian, dan ketika manusia dihadapkan dengan persoalan jika sebagai pemenang manusia akan menemukan jalan keluar dari persoalan yang telah dilawannya, atau bisa saja malah terpuruk sebagai pecundang yang kalah tak dapat menyelesaikan persoalannya.

Bagai sebuah ujian kelulusan di sekolahan, semua berharap ketika ujian datang naik kelas jadi impian, persoalan kehidupan mudah-mudahan jadi batu loncatan agar kita dapat naik kelas ketingkat kedewasaan atau ketingkat kesempurnaan derajat kita selaku manusia.
Amin……..