Belajar Menerima Kegagalan

Posted by Baraya alumni SMEA/SMKN 1 on 16.25


Pikir saya apakah ada orang “ ketika ditanya apakah anda mau gagal dalam usaha yang akan anda lakukan ini ? tentu jawabannya tidakkkkkkkk, tentu semua berencana dan memasisimalkan perencanaan yang matang sekali ketika mau bertindak untuk sejauh mungkin menghindari yang namanya kegagalan, tetapi kenyataan kadang berkata lain apa yang kita rencanakan berbuah kegagalan. Apa yang penting, ketika kita mengalami kegagalan adalah bukan membesar-besarkan tentang kegagalan itu, menghitung-hitung kerugian yang diakibatkan kegagalan tersebut atau menyalahkan diri secara berlebih-lebihan, tetapi kegagalan itu harus menjadi obat perangsang kepada kemampuan diri kita yang sebenarya untuk mengevaluasi dan mempelajari apa yang diajarkan oleh kegagalan itu kepada kita.
Proses terjadinya kegagalan memang merupakan hal yang tidak menyenangkan bagi kita dan jauh dari harapan/rencana kita sebelumnya, tetapi perlu kita pahami semua orang pasti mengalami kegagalan.
Banyak kisah orang orang yang telah mencapai kesuksesan yang luar biasa, pada mulanya mereka mengalami banyak kegagalan, sebut saja Thomas Alpa Edison, atau Honda. Mereka sukses besar bukan berarti tak pernah gagal.
Seorang filosof bernama Croesus, mengutarakan “ Kegagalan merupakan bagian dari pengalaman yang paling menguntungkan, karena alasan itu terdapat banyak pekajaran yang diperlukan yang harus dipelajari sebelum seseorang memulai kesuksesan yang mana tak ada guru yang lebih utama selain kegagalan.

Kegagalan selalu merupakan sebuah berkah dalam bentuk yang menyebalkan, dengan mengalaminya berarti mengajarkan kepada kita beberapa pelajaran berguna yang tidak bisa atau tidak akan kita pelajari tanpanya.”
Walaupun begitu pentingnya kegagalan dalam membentuk proses bagi kesuksesan, tak sedikit orang yang keliru mengartikan kegagalan dalam hidup mereka.
Kesalahan mereka menerima Kegagalan sebagai hasil akhir, tetapi semestinya kegagalan tidak boleh kita terima sebagai hasil akhir, bukan finis dalam sebuah pertandingan.
Seorang filsafat megatakan
“ Jangan pernah menghitung berapa banyak kita mengalami kegagalan, tetapi seberapa cepat kita reaksi kita untuk bangun ”
Kegagalan bukanlah akhir, tapi merupakan kesempatan untuk memulai sesuatu yang baru, dengan lebih dari yang telah kita lakukan sebelumnya.

Secara alamiah kegagalan sebenarnya merupakan petunjuk arah untuk jalan kesuksesan yang luar biasa pada akhirnya nanti. Dengan kegagalan kita diberi tanda tentang kesalahan dalam menempuh sebuah perjalanan, sehingga dengan kegagalan kita bisa berganti arah dan kembali pada tujuan utama kita.

Disamping itu pula, salah satu factor penghambat kesuksesan besar, adalah kesuksesan – kesuksesan kecil, tanpa sebuah hambatan orang dapat mencapai keberhasilan dan secepat itu pula dalam dirinya timbul perasaan beruas diri, dan hanya sebatas itu yang akan ia dapatkan. Dan dapat menyebabkan membunuh potensi kemampuan dirinya yang masih terpendam, terkadang terlalu berpuas diri terlalu dini tak akan menghasilkan kesuksesan yang luas biasa.

Inilah kenapa orang harus mengalami kegagalan, dengan kegagalan kita memang seolah mengalami kemunduran, tapi sebuah lompatan yang dihasilkan akan berbeda hasilnya ketika kita melompat dengan megambil ancang-ancang dengan yang tidak mengambil ancang-ancang.
Mundur satu langkah untuk menghasilkan lompatan 7 langkah kedepan, itu lebih baik dari pada langsung melangkah kedepan andai hanya menhasilkan 3 langkah ke depan.
Sekalipun sulit dan terkadang memang menyakitkan ketika mengalami sebuah kegagalan, tetapi itu memang kenyataan,Tetapi belajar dari kegagaln bisa mengantarkan kita pada kesuksesan yang kita impikan.
Semoga’ ( semangat terus )